Antar Karinding “Getarkan Dunia”
Teringat pesan Abah Karna Alm. kepada saya saat itu “Mun bisa mah Jang, Karinding téh bisa nanjeur tur kakoncara kamana-mana!”
artinya: “Kalau bisa, Karinding itu nantinya bisa lestari dan terkenal kemana-mana”, ujar Abah Karna sambil memberikan sebuah Karinding miliknya kepada saya.
BERAWAL DARI PENELITIAN BERSAMA KAWAN-KAWAN
Saat itu, niat saya untuk ikut dalam team “Penelitian Alat Musik Sunda yang hampir punah“, cukup bulat. Kali ini adalah penelitian kedua setelah Toleat (Waditra/ alat musik buhun Sunda) sudah kami selesaikan sebelumnya. 9 tahun yang lalu, kami bersama-sama Team KABUMI (Keluarga Besar Bumi Siliwangi)UPI – Bandung, menuju sebuah tempat. Konon katanya, di tempat itu masih ada tokoh alat musik kuno/buhun Sunda yang akan kita cari.
Karinding, adalah sebuah waditra/ alat musik Sunda yang hampir punah. Terbuat dari pelepah aren dengan ukuran kira-kira sejengkal tangan orang dewasa. Alat ini yang akan kita cari sekaligus akan kita lestarikan keberadaannya saat itu. Kisah perjalanan panjang kami ke Cineam – Tasikmalaya akan saya tulis dalam kesempatan lain. Jelasnya pada saat itu, kami bertemu langsung dengan 2 orang tokoh karinding , Abah Karna (Alm) dan Pak Oyon. Beliau mengajarkan kami cara bermain, sejarah karinding, dan cara membuatnya. Keesokan harinya kamipun pentas bersama di Dadaha Tasikmalaya.
Ini adalah salah satu kenangan kami bisa mentas bareng dengan 2 orang master Karinding. Adalah sebuah pengalaman berharga bagi kami yang sama-sama masih belajar.
KARINDING ABAH BERDERING DI JEPANG
2004, Karinding warisan Abah Karna Alm. saya bawa serta ke Jepang. Alhamdulillah saya bertugas di Tokyo sampai sekarang. Mendengar Abah Karna meninggalpun setelah saya berada di Jepang. Semakin bulat niat saya untuk mewujudkan keinginan Abah yang terus terngiang di telinga saya. Dalam berbagai kesempatan pentas dan pameran yang diadakan di Tokyo dan beberapa kota di Jepang, Karinding sering saya sertakan. Satu demi satu, orang Jepang kini tau, ada sebuah alat kecil yang saya bawa dan mengandung nilai historis yang besar setelah mereka membaca referensinya yang saya tulis dalam bahasa Jepang.
KARINDING ABAH BERDERING DI SELURUH DUNIA
2010, seiring dengan perkembangan dunia Teknologi yang semakin pesat melaju, saya mencoba membawa karinding dan membuatnya berdering di seluruh dunia. Adalah sebuah aplikasi yang saya rancang khusus untuk para pengguna iPhone – iPod Touch dan iPad. Berikut preview aplikasinya yang yang sudah bisa Anda download di apple store.
(Dhany Irfan – KOKAR Tokyo)
Saya bangga jadi orang sunda kang, ternyata “Karinding” Kita sudah melanglangbuana di Jepang dan negara lainya dan saya harapkan bisa ke Seluruh Dunia,…….
Bagaimana kalau Karinding ini dijadikan sebuah cinderamata Pemerintah Kota Bandung untuk mitra kota khususnya Sister Cities (5 Negara)?
Asa kagagas. Nuhun jalu… 2010 lahir deui generasi nu nyieun karinding kawung saeran teh. tempatna di Ciampanan, masih kacamatan Cineam, Tasikmalaya.
Alhamdulilah ternyata desa cineam mempunyai ciri khas budaya sunda yang patut di banggakan
Terus semangat lestarikan budaya sunda
abdi rumaos orang sunda anu asalna ti tasikmalaya tapi nembe ayeuna terang kana anu namina kasenian karinding…pami panjang umur sareng di paparin waraga sehat insyaallah..bade ngamomole ieu budaya sareng nyebarkeun ka sadaya kulawargi anu mikacinta kana kasenian anu turuntemurun datangna ti para karuhun urang. haturnuhun….
ass….
kang upami abdi hoyong ikutan komunitas na kedah kamana???
abdi ge salaku urang
Sampurasun. baktos pangwanoh ti Sanggar Seni Perceka-Cianjur.
Percéka Art Centre
mugia tiasa sasarengan silaturahmi di Jepang.
hatur nuhun.
🙂
mantap………………. nitip link kang, http://www.facebook.com/wangatuakulon komunitas karinding ujungkulon banten
saya ssAngat
berharap bisa tau cntc person akang. solnya sy sdg meneliti karinding. mhn dbls lewat e-mail sy d atas..
trmksh…
akang,sy sdg mnliti ttg karinding dan sy butuh informasi dr akang. sy mnta contact personny. mhon kirim k almt email sy. trmkasih sblmnya.
Haleuang nu ngajak hudang … karinding nu ngajak nyaring ,